Penyebab Terjadinya Mimpi Penyebab Terjadinya Mimpi

Minggu, 07 Desember 2014

Penyebab Terjadinya Mimpi



   Mimpi adalah fenomena unik. Bagi pemerhati pergerakan pikiran tentu paham penyebabnya. Sebetulnya ada 2 faktor penyebab timbulnya mimpi yaitu Faktor pertama adalah internal, berkaitan dengan diri sendiri, baik secara fisik maupun mental. Faktor kedua adalah eksternal, berkaitan dengan luar faktor alam ataupun makhluk lain.

A. Faktor Internal

1. Kesehatan jasmani dan keseimbangan elemen tubuh
    Misalnya: orang sakit demam tinggi cenderung mimpi yang aneh. karena pikiran ingin menggambarkan apa yang sesungguhnya terjadi di dalam tubuh, berhubung kesadaran orang sakit cenderung lemah maka pikiran menggunakan media visual untuk memperjelasnya. Pikiran ingin menggambarkan betapa kacaunya sistem di dalam tubuh, maka muncullah bentuk yang kacau dan tidak beraturan dsb. Dominan unsur angin menimbulkan aneka mimpi gelisah yg tidak nyambung. Dominan unsur padat menimbulkan aneka mimpi tertekan dan ketakutan, lorong-lorong dsb. Dominan unsur air menimbulkan aneka mimpi percintaan atau komunikasi dengan orang serta tempat. Dominan unsur api menimbulkan mimpi melayang, heroik, perkelahian, dan perdebatan dsb.
Bila kita mengalami sakit, itu berarti elemen tubuh tidak seimbang dan terjadi dishamonisasi, mimpi yang timbul bisa beraneka macam tergantung unsur dominan atau penggabungannya.

2. Perubahan aktifitas organ
    Misalnya: bila sebelum tidur kita banyak minum dan lupa pipis, maka saat subuh/tengah malam kandung kemih penuh dan kita kebelet pipis. saat itu karena kita sedang tidur pulas dan kesadaran lemah, maka pikiran memperjelasnya dengan membuat gambar seolah kita berada dibawah pohon pisang sedang menurunkan resleting. coba bayangkan apa yang terjadi bila itu tidak segera disadari? JEMUR KASUR DAN CUCI SELIMUT. atau misalnya kaki kita bergerak secara mendadak, maka kita akan bermimpi seperti tersandung, jatuh dsb.
Bila kita habis kelelahan berjalan jauh, maka mimpinya seolah dikejar anjing/orang dan tidak bisa berlari. Bila kita habis kelelahan bekerja, maka mimpinya seolah dipukuli orang atau memikul benda berat dsb.

3. Ingatan-ingatan
    Bila ada kejadian yang cukup mengesankan dalam kejadian sehari-hari, itu akan terekam dan dapat muncul sebagai mimpi. Sebagian adalah ingatan kehidupan lampau (bagi yang meyakini reinkarnasi, bila tidak anggap saja bunga tidur). sebagian adalah kejadian yang dialami belum lama.

4. Emosi berupa ketakutan, harapan, kebahagiaan, kesedihan
    Aktifitas emosi yang kuat dapat muncul ke dalam mimpi. penggambarannya bisa berlawanan ataupun sejalan dengan emosi kuat yang sedang mempengaruhi kita. Misalnya kita berharap memiliki ferrari, yang muncul di mimpi malah gerobak/delman dsb. Bila kita menyembunyikan suatu kebenaran dan takut diketahui, maka mimpinya malah kebenaran itu diungkap oleh kita sendiri dsb.

B. Faktor Eksternal

1. Aktifitas sekitar tempat tidur, lingkungan, dan alam
    Siapakah yang memberitahukan saat kita ada di tepi tempat tidur dan akan terjatuh? mendadak kita bermimpi sedang dipinggir jurang dalam atau tepi sungai. dan bila kita melompat maka kita terjatuh dari ranjang. pikiran tanpa disadari sudah merekam aktifitas dan membuat ukuran sebelum kita tertidur. saat ada orang mengetuk pintu maka kita bermimpi ada yang memanggil kita. saat jendela terbuka dan ada suara berderik maka kita bermimpi mendengar mercon/bunyi berisik lainnya. saat kilat menyambar maka kita bermimpi melihat cahaya dari kejauhan. dsb

2. Tanda alam dan makhluk halus
    Untuk yang makhluk halus misalnya kita bermimpi kedatangan orang tua atau keluarga yang sudah meninggal dan mereka minta kita melakukan sesuatu. tetapi ini juga harus dibedakan dengan halusinasi yang dipicu oleh ketakutan kita akan situasi di tempat tertentu atau seseorang dsb.

Sumber: Penuliz (Sedikit Perubahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar